Banyuwangi, Actanews.id – Bupati Banyuwangi, Hj.Ipuk Fiestiandani, bergerak ke Kampung Tlocor, perkampungan terpencil di kaki Gunung Raung, yang secara adminsitratif masuk Dusun Gunung Raung, Desa Jambewangi Kecamatan Sempu. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang kurang mampu, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Perjalanan yang dilakukan melalui jalan makadam sepanjang lima kilometer menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menyentuh semua lapisan masyarakat, Jumat (1/3/2024).
Dalam kunjungannya, Bupati Ipuk menyalurkan bantuan sembako dari program Banyuwangi Berbagi, yang merupakan hasil kolaborasi antara Korpri Banyuwangi, Baznas Banyuwangi, PUDAM Banyuwangi, dan Bank Jatim. Aksi ini tidak hanya sekadar penyaluran bantuan sembako, tetapi juga upaya gotong royong untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di wilayah ujung timur Jawa.
Selain bantuan sembako, Bupati Ipuk juga memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan pelayanan dasar yang layak, termasuk akses listrik, pendidikan, dan kesehatan. Melalui program Banyuwangi Mengajar, anak-anak di perkampungan tersebut yang jauh dari SDN 7 Jambewangi dapat mengakses pendidikan tanpa harus turun ke bawah, sementara petugas kesehatan dari Puskesmas Sempu secara rutin melakukan cek kesehatan bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan semua warga Banyuwangi yang masih pra sejahtera tersentuh oleh program-program pemerintah. Bahkan, warga yang berada di sudut terpencil sekalipun,” ucap Bupati Ipuk.
Meskipun mengakui masih adanya keterbatasan dalam infrastruktur jalan, terutama karena peraturan kawasan yang masuk wilayah hutan, Bupati Ipuk tetap berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat terpencil, seperti yang terlihat dalam kunjungannya ke Lingkungan Gunung Emas, Dusun Gunung Raung, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru.
Dengan penanganan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait, Bupati Ipuk berharap dapat menekan angka kemiskinan di Banyuwangi hingga mencapai zero persen kemiskinan ekstrem. Turunnya angka kemiskinan Banyuwangi menjadi 7,34 persen pada tahun 2023, merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah daerah dalam menangani kemiskinan secara efektif, yang menjadi angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi.
Dengan penanganan yang komprehensif dan melibatkan semua stakeholder, Bupati Ipuk berharap penanganan kemiskinan di Banyuwangi bisa teratasi secara efektif. “Target kami, Banyuwangi bisa zero persen kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.