Actanews.id – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama dengan Kementerian Kesehatan, meluncurkan program “Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat Bebas Gerak” sebagai upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Kantor Kecamatan Srono, Banyuwangi, Rabu (8/5/2024), Bupati Ipuk menekankan pentingnya peran aktif seluruh warga dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD.
“DBD bisa dicegah dengan bagaimana kita menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari menghilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk, hingga menggunakan obat anti nyamuk. Ini perlu dijadikan kebiasaan kita,” kata Bupati Ipuk.
Program ini melibatkan 150 kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik Nyamuk) setempat, yang akan diberi pelatihan dan bertugas menyosialisasikan cara pencegahan DBD kepada masyarakat. Didukung oleh Kementerian Kesehatan dan perusahaan FMCG, Enesis, program ini juga akan mendistribusikan secara gratis sampel lotion anti nyamuk kepada keluarga di desa-desa sasaran.
Selain itu, perusahaan yang memproduksi lotion anti nyamuk merek Sofell, akan bekerja sama dengan para kader untuk mendeteksi dan menangani tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Menanggapi hal ini, Bupati Ipuk menyampaikan terima kasihnya kepada Enesis Group yang turut berperan dalam upaya menanggulangi DBD di Banyuwangi. Dia juga menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penanganan wabah DBD.
Program “Desa Bebas Nyamuk Keluarga Sehat Bebas Gerak” ini akan berkelanjutan dan berkolaborasi dengan program-program pemerintah seperti gerakan 3M plus dari Kementerian Kesehatan dan Gertak PSN dari pemerintah daerah.
Diharapkan, dengan adanya gerakan ini, angka kasus DBD di Banyuwangi dapat ditekan ke depannya. Bambang Cahyono, Direktur Human Resource Legal Public Relation and Regulation Enesis Group, menjelaskan bahwa program ini juga akan diperluas ke daerah-daerah lain di Jawa Timur dan luar Jawa Timur.
“Untuk jangka panjang, kami berharap gerakan ini akan mengubah pola pikir warga dan membuat masyarakat lebih aware terhadap penyakit demam berdarah,” ungkapnya.