Actanews.id – Libur Lebaran di Banyuwangi disemarakkan oleh berbagai atraksi seni dan budaya yang memikat hati para pengunjung. Dari ritual tradisional hingga pertunjukan seni modern, ada banyak pilihan menarik untuk dinikmati selama liburan, Jumat (6/4/2024).
Salah satu atraksi yang patut dicatat adalah Barong Ider Bumi, sebuah ritual tolak bala yang dilaksanakan oleh Suku Osing di Desa Kemiren. Setiap tahun, pada tanggal 2 Syawal, Barong tersebut mengelilingi desa sambil diiringi nyanyian macapat dan diakhiri dengan selamatan makanan khas Osing, Pecel Pitik.
Tidak kalah menarik adalah Seblang Olehsari, sebuah ritual tolak bala yang dipadukan dengan tarian tradisional. Dilaksanakan di Desa Olehsari, ritual ini melibatkan penari muda yang menari dalam kondisi trance selama tujuh hari berturut-turut.
Pada tanggal 13 April, Taman Gandrung Terakota menjadi saksi pagelaran sendratari Meras Gandrung, sebuah pertunjukan kolosal yang menggambarkan perjuangan seorang penari dalam menghadapi ujian untuk menjadi penari gandrung.
Selain itu, tradisi Puter Kayun juga menjadi bagian dari meriahnya libur Lebaran di Banyuwangi. Ritual ini melibatkan napak tilas warga Boyolangu dengan menaiki delman hias menuju Watu Dodol untuk memperingati para leluhur yang membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa libur Lebaran bukan hanya waktu untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk berwisata dan menikmati keindahan seni budaya. “Kami mengundang warga Banyuwangi perantauan untuk bersilaturahmi di Diaspora Banyuwangi yang akan digelar pada tanggal 13 April di Pendopo,” ucap Bupati Ipuk.
Dengan adanya penambahan jadwal penerbangan oleh sejumlah maskapai selama arus mudik, Banyuwangi semakin mudah diakses oleh para wisatawan. Rute penerbangan dari Jakarta dan Surabaya ke Banyuwangi telah ditingkatkan untuk mendukung minat wisata selama libur Lebaran.
