banner 728x250

Aliansi Macan Blambangan Nusantara Rayakan HUT Ke-3 dengan temu Kangen , bertajuk Peningkatan Kualitas Media dan LSM

Banyuwangi, Actanews.id – Dalam syasana Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, sekaligus merayakan ulang tahun ke-3, Aliansi Macan Blambangan Nusantara (AMBN) menggelar acara temu kangen bertajuk “Peningkatan Mutu Media dan Lembaga” pada Sabtu (31/8/2024) sore, bertempat  di Pantai Wisata Cacalan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Acara ini mengundang perhatian luas  dengan kehadiran berbagai LSM dan organisasi wartawan seperti Suara Bangsa, LIRA, GMBI Banyuwangi, DPC Fast Respon Banyuwangi, serta tokoh-tokoh masyarakat dan aktivis lokal.

Supriyadi, Ketua DPP AMBN, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara media dan LSM dalam upaya membangun Banyuwangi. “AMBN adalah milik seluruh masyarakat Banyuwangi. Kami berharap keberadaan AMBN bisa bermanfaat, bekerja sama dengan semua pihak untuk kemajuan bersama,” ujarnya penuh semangat.

Pertemuan berjalan hangat dengan berbagai pandangan penting mengenai peran media dan LSM.

Teguh, Ketua Generasi Trah Prabu Tawangalun Blambangan, menekankan bahwa kualitas dan integritas adalah kunci utama dalam menjalankan tugas sebagai alat kontrol sosial di Banyuwangi. “Kolaborasi yang kuat antara media dan LSM serta peningkatan kualitas diperlukan untuk menjaga kredibilitas dan efektivitas dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ricky Sulivan, Ketua KJJT Banyuwangi, mengingatkan pentingnya kehati-hatian bagi wartawan dalam menjalankan profesinya. “Peran wartawan sangat vital dalam kontrol sosial, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak tersandung masalah hukum,” tambahnya.

Sugeng, praktisi hukum, juga memberikan perspektif hukum yang krusial bagi para peserta. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang batasan hukum yang harus dipegang oleh LSM dan media dalam menjalankan peran mereka dilapangan. “LSM dan wartawan perlu memahami hukum agar tindakan mereka sah dan tidak melanggar undang-undang,” ujar Sugeng, menekankan bahwa edukasi hukum menjadi keharusan.

Selain itu, Mbah Nyoto dari LSM Suara Bangsa menyoroti perlunya media untuk menghasilkan karya yang orisinal dan berkualitas, serta tidak hanya sekadar menyalin informasi. Ia juga mengungkapkan rencana LSM Suara Bangsa untuk mengadakan forum diskusi secara rutin yang melibatkan berbagai pihak. “Kita harus menjadi solusi bagi masalah informasi di masyarakat, bukan hanya mengurai masalah tanpa tindakan nyata,” tegasnya.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dan  seruan bersama untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan optimisme dalam memperjuangkan kemajuan Banyuwangi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *