SIDOARJO – Suasana khidmat menyelimuti kegiatan deklarasi komitmen bersama menuju Lapas dan Rutan bebas narkoba dan telepon genggam ilegal yang digelar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Jawa Timur, Rabu (21/5). Dalam acara tersebut, warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi turut menyemarakkan dengan menampilkan peragaan penulisan Al-Qur’an berukuran besar, hasil karya tangan mereka sendiri.
Karya ini menjadi simbol nyata bahwa program pembinaan di Lapas bukan sekadar formalitas, melainkan mampu mengasah kreativitas sekaligus memperkuat karakter religius para warga binaan. Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyebut kegiatan tersebut secara khusus diminta oleh Kepala Kanwil Ditjen PAS Jatim sebagai bentuk apresiasi atas program pembinaan unggulan di Lapas Banyuwangi.
“Penulisan Al-Qur’an ini menjadi bukti bahwa warga binaan bisa menghasilkan karya luar biasa. Kakanwil sangat terkesan dan menilai kegiatan ini sebagai pembinaan yang membanggakan,” ujarnya.
Wayan menekankan bahwa pembinaan yang berjalan efektif akan membentuk karakter positif warga binaan, sehingga mereka siap kembali ke tengah masyarakat dengan bekal yang lebih baik.
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan program pembinaan sangat bergantung pada situasi keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Karena itu, Lapas Banyuwangi terus memperkuat komitmennya dalam menjaga lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan, termasuk peredaran narkoba dan penggunaan telepon genggam ilegal.
“Kami berkomitmen penuh menjaga Lapas tetap tertib dan bersih dari narkoba maupun handphone ilegal. Itu menjadi syarat mutlak untuk pembinaan berjalan maksimal,” tegasnya.
Deklarasi ini menjadi bagian dari langkah serius Kanwil Ditjen PAS Jawa Timur dalam mewujudkan target besar: seluruh Lapas dan Rutan di Jawa Timur zero narkoba dan HP ilegal. Dengan keterlibatan langsung warga binaan dalam kegiatan positif, diharapkan stigma negatif terhadap lembaga pemasyarakatan perlahan dapat berubah menjadi citra yang lebih konstruktif.