banner 728x250

Sosialisasi P4GN Gema di MAN 2 Banyuwangi: 1.300 Peserta Serukan Banyuwangi Bersinar

BANYUWANGI, Actanews.id – Seruan Banyuwangi Bersinar (Bersih dari Narkoba) menggema lantang di Aula MAN 2 Banyuwangi, Rabu pagi (6/8/2025). Lebih dari 1.300 peserta yang terdiri dari siswa, guru, mahasiswa, dan pegiat anti narkoba mengikuti kegiatan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan penuh antusias.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) dan Yayasan Lapor Pulih Sehat Sejahtera (LPSS), serta dihadiri langsung oleh tim dari BNNK Banyuwangi yang meski baru terbentuk setahun lalu, telah aktif bergerak menyosialisasikan bahaya narkoba.

Kepala MAN 2 Banyuwangi, Drs. H. Saeroji, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut.

“Kami bangga menjadi tuan rumah acara luar biasa ini. Siswa kami butuh edukasi langsung dari praktisi agar lebih sadar dan terlindungi dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Ketua LPSS dan RKBK, Hakim Said, SH, membuka sesi dengan pemaparan hukum yang tegas dan menggugah. Ia menjelaskan isi UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, khususnya Pasal 54 yang menekankan bahwa pecandu wajib direhabilitasi, bukan dipenjara, sementara pengedar diancam hukuman berat hingga pidana mati.

“Jangan coba-coba bermain dengan narkoba. Kalau tidak mati, ya penjara,” tegas Hakim disambut riuh tepuk tangan peserta.

Sesi dilanjutkan oleh Hermin Dwi Susanti, SE, Sekretaris LPSS, yang memaparkan jenis-jenis narkoba modern yang marak di kalangan pelajar, mulai dari tembakau gorila, pil PCC, hingga vape yang dicampur zat adiktif. Ia juga menjelaskan dampak jangka panjang narkoba seperti kerusakan otak, gangguan mental, hingga kematian mendadak.

BNNK Banyuwangi juga hadir melalui Amelia Firdaus dari Fungsi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M). Dengan gaya ringan dan interaktif, Amelia mengajak siswa aktif berdiskusi sekaligus memperkenalkan layanan rehabilitasi gratis yang disediakan BNNK.

“Jangan ragu untuk melapor jika ada yang terpapar. Kami punya layanan rahasia dan gratis bagi siapa saja yang ingin pulih,” ujarnya.

Amelia didampingi Aipda Yusuf Wicaksono, S.Sos, dari fungsi pemberantasan dan intelijen, yang menekankan pentingnya deteksi dini dan peran aktif sekolah dalam menekan penyebaran narkoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *