banner 728x250

Semarak Haul Pancasila 2025 di Banyuwangi Oleh GM FKPPI, Kolaborasi Seni, Spiritualitas, dan Komitmen Kebangsaan

BANYUWANGI, Actanews.id  – Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 menjadi momentum bersejarah di Kabupaten Banyuwangi. Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-POLRI (GM FKPPI) PC 1325 Banyuwangi menggelar malam puncak bertajuk Haul Pancasila, Minggu (1/6/2025) malam, di Aula Sidqi Maulana, Pondok Pesantren Adz-Dzikra.

Acara ini memadukan unsur seni dan spiritualitas dalam sebuah pertunjukan spektakuler bertema “Kolaborasi Keyboard dan Suara Emas Banyuwangi”. Sejumlah penyanyi lokal ternama seperti Wandra One Nada, Demy Yoker, Maharani, dan Nadya Jesica tampil memukau bersama 20 keyboardis profesional. Panggung eksklusif dengan tata cahaya artistik menambah kemegahan malam itu.

Sejumlah tokoh penting hadir dalam acara ini, termasuk Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo, Palaksa Lanal Banyuwangi Mayor Mar I Nyoman Suarmika, Kassub Kogartab 0825 Mayor Inf W. Ali Mufid, serta perwakilan Detasemen TNI AU Rajegwesi. Kehadiran para purnawirawan TNI-Polri, ulama, budayawan, seniman, dan wali santri memperkuat suasana kebersamaan dan kebangsaan. GM FKPPI Situbondo juga turut hadir sebagai bentuk solidaritas lintas daerah.

Malam puncak diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GM FKPPI yang membakar semangat para hadirin. Dalam pidatonya, Ketua GM FKPPI Banyuwangi, KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H., menegaskan bahwa “generasi muda” tidak selalu berarti usia muda, tetapi semangat dan kontribusi nyata terhadap bangsa.

“Jadilah generasi yang tercatat dalam sejarah, bukan hanya sebagai pelaku, tetapi sebagai pembuat perubahan,” tegasnya.

Menurutnya, istilah Haul Pancasila bukan bermakna mengenang kematian, melainkan sebagai bentuk penghormatan, refleksi, dan kebangkitan nilai-nilai luhur Pancasila. Ia juga menggagas pendirian Yayasan Seniman Kabupaten Banyuwangi yang akan menjadi cikal bakal Institut Seni Banyuwangi (ISB), sebagai pusat pendidikan seni dan budaya.

“Catat malam ini sebagai lahirnya ide besar dari forum kebangsaan, seni, dan spiritualitas,” ucapnya penuh semangat.

Ketua panitia, Fatah Hidayat, S.P., S.Sos., M.Si., melaporkan bahwa kegiatan ini mengusung empat misi besar dalam revitalisasi Pancasila: menelaah eksistensinya secara kritis, menggali makna filosofis dan praksis, mendorong partisipasi generasi muda, serta menjawab refleksi: apakah Pancasila masih membumi.

Beragam lomba edukatif lintas usia digelar, mulai dari lomba mewarnai untuk PAUD/TK, lomba puisi tingkat SD/MI, pidato tingkat SMP/MTs, hingga lomba menyanyikan lagu kebangsaan untuk umum. Kegiatan ini dirancang menjadi agenda tahunan yang menyasar dunia pendidikan dan olahraga.

Rangkaian acara juga diisi dengan kegiatan spiritual, seperti Dzikir Akbar Refleksi Pancasila yang dipimpin oleh KH. Toha Muntaha di Masjid Al-Ahwa, kompleks pesantren.

“Berpikir bukan hanya soal akal, tapi juga hati dan kesadaran akan kehadiran Tuhan,” ujar Ir. Achmad Wahyudi.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyampaikan apresiasi dan menekankan bahwa menjaga Pancasila adalah tanggung jawab bersama.

“Pancasila adalah fondasi rumah besar Indonesia. Bila rapuh, bangunan kebangsaan akan runtuh,” ujarnya.

Ia juga menyatakan dukungannya terhadap pendirian Institut Seni Banyuwangi sebagai bagian dari penguatan sektor ekonomi kreatif.

Senada, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, mengajak masyarakat menjadi agen perubahan yang menjunjung integritas dan kolaborasi. Dengan gayanya yang khas, ia menyampaikan pantun:

“Jika ingin berenang, berenanglah bersama ikan selar.
Jika ingin hidup bermasyarakat, selamilah nilai-nilai luhur Pancasila.”

Puncak acara ditandai dengan doa oleh KH. Suyuthi Toha yang dilanjutkan pagelaran musik kolaboratif antara komunitas SKYEB (Seniman Keyboard Banyuwangi) dan para artis lokal. Lagu-lagu daerah seperti Umbul-Umbul Banyuwangi menggema penuh semangat.

Momen paling mengesankan terjadi saat Dandim 0825 menyanyikan lagu Kanggo Riko secara duet dengan Demy Yoker, menciptakan suasana meriah dan menyatukan TNI dengan rakyat melalui seni.

Menutup acara, Ketua GM FKPPI kembali menegaskan komitmen pendirian Yayasan Seniman dan ISB.

“Kami percaya, satu lagu dari musisi bisa lebih mengguncang dari pidato seribu politisi,” pungkas Ir. Achmad Wahyudi.

Haul Pancasila 2025 menjadi bukti bahwa semangat ideologi Pancasila bisa dikemas dalam wujud kreatif, reflektif, dan membumi. GM FKPPI Banyuwangi menunjukkan bahwa nasionalisme bukan hanya retorika, tetapi aksi nyata melalui seni, edukasi, dan spiritualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *