banner 728x250

Sahabat Lansia, Rumah Harapan di Ujung Usia

Banyuwangi. Actanews.id  – Dibalik kesunyian Dusun Mangunreja, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, berdiri sebuah rumah sederhana yang menyimpan cerita tentang kasih sayang, perjuangan, dan kemanusiaan. Namanya Panti Jompo Sahabat Lansia, tempat bernaung bagi mereka yang renta dan kerap terlupa.

Berdiri sejak 5 Mei 2023 di Jalan Raya Srono, panti ini kini menjadi rumah bagi 23 lansia—13 pria dan 10 wanita—dari total kapasitas 30 orang. Penghuni tertuanya adalah seorang pria berusia 92 tahun. Meski tidak megah, fasilitas di dalamnya dirancang untuk kenyamanan para penghuni: musholla, ruang pemeriksaan kesehatan, ruang makan, aula, kamar khusus untuk lansia sakit, hingga ruang karaoke sebagai hiburan.

“Panti ini berdiri atas semangat gotong-royong dan kepedulian. Tak ada bantuan rutin dari pemerintah. Kami mengandalkan CSR dan sumbangan masyarakat,” jelas Nosa Nosa Melenega, Ketua Yayasan Sahabat Dhuafa Banyuwangi, yang menaungi panti tersebut.

Tidak hanya berasal dari wilayah sekitar seperti Muncar, Srono, dan Rogojampi, beberapa penghuni datang dari luar daerah, bahkan sejauh Kalimantan Utara. Cerita mereka pun menyayat hati. Ada yang ditelantarkan keluarga, tidur di bawah jembatan, atau hidup menumpang di gudang dan kebun.

“Yang dari Kalimantan Utara itu ditinggal suaminya. Kami jemput dan rawat di sini,” tutur Sumiati, ketua harian panti, dengan mata berkaca-kaca.

Tak sedikit pula yang diserahkan langsung oleh keluarga karena dianggap tak mampu merawat. “Kami sering terima laporan dari warga, lalu kami turun dan menjemput,” tambahnya.

Meski tanpa sokongan negara, dedikasi para pengurus tak mengenal lelah. Dua di antaranya adalah Sistim Indra Setiawan dan Indah Purwaningrum, pendiri yayasan yang hampir setiap hari menemani para lansia. “Semua ini soal panggilan hati. Kemanusiaan tak bisa ditawar,” ujar mereka.

Sebagai pembina, Hakim Said, SH—yang juga Founder Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi—mengajak semua pihak untuk turut peduli.

“Lansia bukan beban. Mereka aset berharga yang pernah berjasa. Jangan biarkan mereka menua dalam kesepian. Banyuwangi bisa jadi contoh kabupaten ramah lansia, asalkan kita semua mau bergerak,” tegasnya.

Panti Jompo Sahabat Lansia bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah simbol harapan di usia senja, pengingat bahwa di tengah keterbatasan, cinta dan kepedulian masih bisa tumbuh subur. Kini, tinggal masyarakat dan pemerintah: maukah turut merawat harapan ini, atau membiarkannya memudar? (ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *