banner 728x250

RKBK dan Kalapas Banyuwangi Sepakat Perkuat Kolaborasi Pembinaan Warga Binaan Lewat UMKM

BANYUWANGI, Actanews.id – Suasana akrab dan penuh semangat kolaborasi mewarnai audiensi antara pengurus Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi dan Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, pada Sabtu (24/5/2025) siang. Pertemuan hangat ini berlangsung di ruang kerja Kalapas, diselingi dengan obrolan ringan dan kopi khas Banyuwangi.

Rombongan RKBK yang dipimpin oleh Ketua Hakim Said, SH, hadir bersama jajaran pengurus dari berbagai bidang. Turut mendampingi antara lain Sekretaris Ns. Joko Setiono, S.Kep, Dewan Penasehat KH. Moh. Ikrom Hasan, serta pengurus bidang agama, ekonomi, hukum, kesehatan, olahraga, hingga humas.

Dalam sambutannya, Kalapas I Wayan Nurasta menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program-program positif yang telah dirintis kepemimpinan sebelumnya, sembari membawa inovasi baru demi kemajuan lembaga pemasyarakatan.

“Kami terbuka terhadap sinergi dengan semua pihak. Salah satu fokus kami adalah pelatihan UMKM bagi warga binaan, agar mereka memiliki bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat,” ujar Kalapas Wayan, alumnus Universitas Indonesia.

Disambut hangat oleh RKBK, Ketua Hakim Said menegaskan dukungan penuh terhadap program pembinaan, khususnya melalui pelatihan ekonomi produktif. “Sekitar 90 persen warga binaan adalah warga Banyuwangi. Maka, kami siap berkontribusi membekali mereka dengan pelatihan UMKM, agar saat bebas kelak bisa hidup mandiri dan tidak kembali ke jalan yang salah,” ujar Egy, pengurus bidang ekonomi RKBK.

Tak hanya itu, Hakim Said juga berharap Kalapas yang baru mampu membawa Lapas Banyuwangi naik kelas menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), setelah sebelumnya berhasil meraih Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kemenkumham RI.

“Semoga di bawah kepemimpinan Pak Wayan, Lapas Banyuwangi bisa menorehkan prestasi lebih tinggi dan semakin dipercaya publik,” tambahnya.

Dalam suasana hangat, Kalapas Wayan bahkan sempat berkelakar akan mengunjungi langsung markas RKBK. “Jangan kaget kalau tiba-tiba saya nongol di markas RKBK buat ngopi bareng, ya Pak,” ujarnya sambil tersenyum.

Pertemuan ditutup dengan doa dan nasihat dari KH. Moh. Ikrom Hasan. Tokoh sepuh ini menekankan pentingnya prinsip 3KO: Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi, sebagai kunci dalam memimpin lembaga yang dinamis dan penuh tantangan seperti Lapas.

“Kalau prinsip itu dijalankan dengan baik, insyaallah semua tantangan bisa dihadapi,” ujarnya bijak.

Audiensi ini menandai awal kolaborasi antara Lapas Klas IIA Banyuwangi dan RKBK dalam rangka pembinaan yang lebih humanis dan berkelanjutan bagi warga binaan. Sebuah sinergi yang menunjukkan komitmen bersama membangun masyarakat yang lebih baik dari balik jeruji.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *