banner 728x250

Revitalisasi Taman Blambangan Picu Penolakan Relokasi BCM oleh Pelaku UMKM

BANYUWANGI, Actanews.id – Wacana revitalisasi Taman Blambangan yang kembali digulirkan Pemkab Banyuwangi memicu penolakan keras dari pelaku UMKM yang tergabung dalam Banyuwangi Creative Market (BCM). Rencana relokasi ratusan pelapak ke Jalan Achmad Yani dinilai mengancam ekosistem ekonomi kerakyatan yang selama ini tumbuh setiap Minggu pagi di lokasi tersebut.

Ketua BCM, Rahmad, menegaskan bahwa pihaknya mendukung revitalisasi, namun menolak relokasi. “Kami keukeh tetap Nang Kene Wae (NKW). Relokasi bukan solusi, tapi ancaman nyata bagi ekonomi rakyat,” ujarnya dalam forum konsolidasi BCM, Minggu (29/6/2025).

Selama lima jam operasional mingguan, BCM mencatat perputaran uang hingga Rp125 juta, menjadi napas ekonomi bagi ratusan keluarga pelaku UMKM. “Ini bukan sekadar tempat jualan, tapi ruang hidup dan kreativitas rakyat,” tambah Rahmad.

Penolakan juga disuarakan pembina BCM sekaligus pendirinya, Muhammad Lutfi, yang menilai kebijakan relokasi perlu dikaji ulang secara menyeluruh. “BCM telah memberi kemanfaatan besar bagi kemandirian ekonomi warga,” tandasnya.

Dukungan datang dari Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK). Ketua RKBK, Hakim Said, SH, menilai relokasi sebagai bentuk pengabaian terhadap ekonomi rakyat. “Jangan ulangi kesalahan seperti revitalisasi Pasar Sobo yang justru mangkrak,” tegasnya.

Pengamat kebijakan publik, Andi Purnama, menyebut arah revitalisasi ini mencerminkan watak pembangunan yang menjauh dari rakyat. “Kota bukan hanya milik investor. Kota harus memberi ruang hidup bagi warganya,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Dwiyanto, S.Sos., M.Si, belum memberikan keterangan terkait jadwal pelaksanaan revitalisasi dan relokasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *