banner 728x250

Perkuat Pembinaan Berbasis Ponpes, Lapas Banyuwangi Gandeng Kemenag

Actanews.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Banyuwangi, Jawa Timur semakin serius memperkuat program pembinaan berbasis pondok pesantren (ponpes) bagi Warga Binaan. Dalam upaya ini, Lapas Banyuwangi menjalin sinergi strategis dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi.

Sinergi tersebut diawali dengan kunjungan Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, ke Kantor Kemenag Banyuwangi pada Jumat (29/11). Ia diterima langsung oleh Kepala Kemenag Banyuwangi, Chaironi Hidayat, dalam diskusi yang membahas peningkatan mutu pendidikan agama dan akreditasi Ponpes At-Taubah di dalam Lapas.

“Kami ingin program ini tidak hanya memperkuat bekal keagamaan, tetapi juga mendukung rehabilitasi sosial serta pembentukan karakter Warga Binaan,” ujar Agus.

Agus menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengupayakan kurikulum pembelajaran di Ponpes At-Taubah agar lebih terstruktur dan mendekati standar pondok pesantren pada umumnya. Ia menambahkan bahwa dukungan Kemenag sangat diperlukan, terutama untuk peningkatan tenaga pengajar.

Sinergi untuk Akreditasi dan Kurikulum Berkualitas
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat bahwa langkah akreditasi Ponpes At-Taubah menjadi prioritas utama. Agus berharap peningkatan fasilitas dan kualitas pengajaran dapat memenuhi standar yang ditetapkan Kemenag, sehingga mencetak santri-santri berkualitas dari kalangan Warga Binaan.

“Tenaga pengajar saat ini sudah ada, namun kami menilai perlu ditambah agar pembinaan berjalan lebih maksimal,” tegasnya.

Pembinaan Multidimensi untuk Masa Depan Warga Binaan
Program Ponpes At-Taubah yang sudah berjalan beberapa tahun ini tak hanya fokus pada pengajaran ilmu agama, tetapi juga mencakup pelatihan keterampilan. Hal ini dilakukan agar para narapidana lebih siap beradaptasi dengan masyarakat setelah bebas.

Ke depan, Lapas Banyuwangi dan Kemenag Banyuwangi berencana mengembangkan berbagai kegiatan keagamaan yang menumbuhkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. Dengan pembaruan ini, Ponpes At-Taubah diharapkan menjadi model pembinaan efektif untuk menekan angka residivisme dan menciptakan individu yang siap kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai positif.

“Sinergi ini adalah bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pembinaan, menjadikan Ponpes At-Taubah sebagai pusat rehabilitasi karakter yang inspiratif,” tutup Agus.

Dengan langkah strategis ini, Lapas Banyuwangi optimistis mampu menghadirkan pembinaan yang lebih komprehensif dan bermakna bagi para Warga Binaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *