Banyuwangi, Actanews.id – Sebuah pertemuan intelektual yang penuh kejutan terjadi di kediaman H. Mujiono, Kelurahan Sobo, Senin (24/03/2025). Beberapa pegiat Literasi dan Budaya Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi berkumpul dalam kajian budaya yang mengungkap fakta mengejutkan tentang peran Banyuwangi dalam sejarah perkembangan Shalawat Badar!
Acara ini menjadi ajang diskusi yang membakar semangat para sarjana NU untuk mempertahankan budaya Islam di tengah gempuran modernisasi. Hadir dalam diskusi ini tokoh-tokoh intelektual ternama, seperti Moh. Husen, seorang penulis produktif yang telah menerbitkan banyak buku, Joko Purnomo, pengacara yang vokal dalam isu kebudayaan, serta Syafaat, Ketua Lentera Sastra Banyuwangi yang dikenal sebagai penggiat sastra dan budaya Islam.
Dalam sesi diskusi yang penuh antusiasme, Moh. Husen menegaskan bahwa literasi adalah kunci untuk menjaga kelestarian budaya. “Tanpa tulisan, sejarah akan terkubur dan kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri,” tegasnya.
Pernyataan yang paling mengejutkan datang dari Syafaat, yang mengungkap bahwa Shalawat Badar pertama kali dikumandangkan di Banyuwangi sebelum akhirnya menyebar ke berbagai daerah! Fakta ini sontak mengundang decak kagum peserta.
“Banyuwangi adalah bumi Blambangan yang kaya akan sejarah Islam. Tidak banyak yang tahu bahwa Shalawat Badar yang kini mendunia pertama kali bergema di tanah ini,” ujar Syafaat dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, Joko Purnomo menyoroti pentingnya peran hukum dalam menjaga warisan budaya. “Kalau kita tidak memperjuangkan regulasi yang melindungi budaya kita, maka globalisasi akan menghapusnya secara perlahan,” ujarnya dengan nada serius.
Diskusi yang berlangsung hingga larut malam ini membuktikan bahwa ISNU Banyuwangi bukan sekadar organisasi, tetapi benteng intelektual yang siap mempertahankan warisan budaya Islam! Para peserta berharap pertemuan seperti ini bisa terus berlanjut dan menghasilkan gerakan nyata dalam menjaga tradisi dan identitas Islam di Banyuwangi.
Banyuwangi, tanah sejarah, kini kembali menggema dengan narasi kebangkitan budaya Islam!