Actanews.id – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyuwangi menggelar sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan pendekatan yang unik, yaitu bersholawat bersama masyarakat. Acara ini berlangsung pada Minggu (6/10/2024) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh, di mana KPUD Banyuwangi bekerja sama dengan Forum Singojuruh Bersatu (FSB) dan Majelis Sholawat Al-Royyan.
Sosialisasi ini diadakan menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, yang mencakup pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi.
Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan jamaah Majelis Sholawat Al-Royyan, jajaran Forpimka Singojuruh, PPK Singojuruh, dan tokoh masyarakat setempat. Hadir pula Komisioner KPUD Banyuwangi, Anang Lukman Apandi, dan Ustad Afifi dari Majelis Sholawat Al-Royyan.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan penyerahan santunan kepada anak yatim, yang diserahkan oleh berbagai tokoh, termasuk perwakilan KPUD Banyuwangi dan jajaran Forpimka Singojuruh.
Sekjen FSB, Dendy Eka Wardana, dalam sambutannya menekankan pentingnya partisipasi masyarakat pada hari pemungutan suara. “Satu suara sangat berarti dalam menentukan masa depan Banyuwangi,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Aiptu Didik Sudarmanto dari Forpimka Singojuruh mengajak masyarakat untuk menjaga kondusivitas selama proses Pilkada. “Perbedaan adalah berkah dari Allah SWT, seperti pelangi yang indah dengan berbagai warna,” katanya.
Sementara itu, Anang Lukman Apandi menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya KPUD Banyuwangi untuk suksesnya Pilkada. “Kami tidak hanya berikhtiar secara lahiriah, tetapi juga batiniah dengan bersholawat, memohon syafaat Rasulullah SAW agar Pilkada berjalan lancar,” ungkap Anang.
Sosialisasi ini juga memberikan informasi mengenai calon yang akan bertarung dalam Pilkada serentak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, termasuk nama-nama pasangan calon dan nomor urut mereka.
Ustad Afifi, yang turut memberikan tausiah, mengapresiasi pendekatan KPUD yang menggabungkan sholawat dengan sosialisasi. Ia menegaskan bahwa meskipun jamaah memiliki pilihan masing-masing, Majelis Sholawat Al-Royyan tidak akan berpihak pada salah satu calon, melainkan berperan sebagai penengah, berdoa agar Pilkada berjalan lancar dan damai.