Actanews.id – Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) wilayah Banyuwangi bersama Polresta Banyuwangi menggelar sosialisasi hukum dan edukasi jurnalistik bagi pelajar SMP/MTs se-Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan bertajuk “Edukasi Jurnalistik Membangun Generasi Taat Hukum” ini berlangsung pada Selasa (25/1/2025), di SMPN 1 Banyuwangi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali para pelajar dengan kemampuan literasi yang lebih baik, akan membantu mereka terhindar berita hoaks dan perilaku negatif, seperti bullying.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten dari KJJT wilayah Banyuwangi, di antaranya Maulana Affandi, serta Aipda Vicki dari Sat Binmas Polresta Banyuwangi. Mereka memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya literasi dan jurnalistik dalam menyaring informasi, serta menjelaskan konsekuensi hukum dari tindakan bullying.
Aipda Vicki dalam materinya menyampaikan penjelasan mengenai berbagai bentuk bullying, baik verbal maupun fisik, dan sanksi hukum yang dapat dikenakan kepada pelaku. “Penting bagi pelajar SMP untuk memahami berita dengan benar. Bullying sering kali terjadi akibat salah menafsirkan informasi,” ujar Aipda Vicki. Ia berharap agar pemahaman tentang literasi dan jurnalistik dapat meminimalisir kesalahpahaman yang sering memicu perundungan di kalangan pelajar.
Ketua KJJT Wilayah Banyuwangi, Ricky Sulivan, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya pembekalan literasi jurnalistik untuk membantu pelajar mendeteksi berita palsu dan mengenali produk jurnalistik yang berkualitas. “Dengan literasi yang baik, pelajar dapat mengenali arah sebuah berita, sehingga bisa meminimalisir kesalahpahaman,” ujar Ricky.
Lebih lanjut, Ricky menambahkan bahwa pemahaman tentang literasi dan jurnalistik sangat krusial bagi generasi muda. Pelajar perlu memahami proses pembuatan berita, langkah-langkah yang dilalui, prinsip 5W+1H, cara mengumpulkan data, serta etika wawancara. “Dengan kemampuan literasi yang baik dan pemahaman tentang produk jurnalistik, generasi muda akan mampu berpikir kritis, cerdas, dan cepat dalam mengambil keputusan, sehingga dapat bersaing di era globalisasi ini,” pungkasnya.