banner 728x250

KH. Achmad Wahyudi Dapat Kejutan Ulang Tahun ke-57, Momentum Refleksi dan Peneguhan Nilai-Nilai Kepemimpinan

BANYUWANGI, Actanews.id  –  Suasana hening menyelimuti Aula Pondok Pesantren Adz Dzikra, Banyuwangi, tepat pukul 00.00 WIB, Sabtu dini hari (14/6/2025). Dalam gelap gulita tanpa cahaya lampu, para santri duduk berjajar dalam diam, seolah menanti sesuatu yang istimewa. Tak disangka, keheningan itu menjadi awal dari kejutan ulang tahun ke-57 bagi sosok karismatik pendiri dan pengasuh pondok pesantren, KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H.

Tanpa firasat, KH. Wahyudi yang tengah beristirahat dibangunkan oleh putranya dan diajak keluar kediaman. Seketika, lantunan lagu “Mabruk Alfa Mabruk” dan tepuk tangan meriah menyambut kehadirannya. Di tengah keramaian, santri senior tampak membawa kue tart bertuliskan angka 57, menciptakan suasana penuh haru dan kebahagiaan.

Acara kejutan ini tak hanya dihadiri para santri, tetapi juga melibatkan jajaran pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Kawah Ijen (YLBHKI) dan pengurus cabang Generasi Muda FKPPI (GM FKPPI) PC 1325 Banyuwangi, tempat KH. Wahyudi juga menjabat sebagai ketua.

Lebih dari sekadar perayaan, malam tersebut menjadi momen refleksi spiritual dan penguatan ikatan emosional antara guru, murid, dan sahabat seperjuangan. Yang istimewa, acara ini disiarkan secara virtual, memungkinkan para alumni yang sedang menimba ilmu di luar negeri seperti Yaman, Belanda, dan Albania ikut menyampaikan ucapan secara langsung.

Salah satu perwakilan alumni dari Timur Tengah menyampaikan kesan mendalam, “Abi bukan hanya mengajarkan ilmu, tapi menanamkan nilai. Bagi kami, Abi adalah teladan, tempat kami kembali, dan alasan kami tetap ingin disebut santri, bukan alumni.”

Suasana haru makin terasa saat seorang santri senior mengingatkan pentingnya menjaga keikhlasan seorang guru. “Jika guru mengajar dengan ikhlas lalu kita khianati, bukan hanya guru yang kecewa, tetapi murka Allah bisa datang,” ujarnya dalam nada penuh makna.

Sekretaris GM FKPPI Banyuwangi, Marselinus Moa Dany, K., S.Pd., secara resmi menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada KH. Wahyudi. Ia menyatakan bahwa sosok beliau telah menjadi cahaya inspiratif bagi organisasi dan para anggotanya.

Dalam tausiyah singkatnya, KH. Wahyudi mengungkap bahwa ia baru mulai memperingati ulang tahun sejak usia 50 sebagai titik balik kehidupan. “Ulang tahun bukan sekadar ulang angka, tapi momentum meneguhkan arah hidup. Di usia 50, saya kembali ke medan perjuangan, bukan untuk pribadi, tetapi untuk generasi,” tuturnya.

Ia menegaskan, Pondok Pesantren Adz Dzikra bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pondok kader yang melahirkan calon pemimpin masa depan. “Allah tidak melihat jasadmu, tapi hatimu,” ujar KH. Wahyudi mengutip sabda Nabi Muhammad SAW.

Menutup tausiyahnya, beliau berpesan agar para santri mampu memaafkan dengan tulus, memahami perbedaan dengan empati, serta terus berjuang tanpa melompat pada hasil instan.

Acara diakhiri dengan doa bersama dan pemotongan kue ulang tahun yang dibagikan kepada seluruh yang hadir, sebagai simbol cinta, kebersamaan, dan harapan.

Malam itu bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan peneguhan nilai-nilai luhur, pesan keikhlasan, dan semangat membentuk generasi pemimpin yang berjiwa besar.

(Ragil – Biro Publikasi & Dokumentasi GM FKPPI PC 1325 Banyuwangi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *