banner 728x250

Kasdim 0825/Banyuwangi Hadiri Rakor Karnaval: Tegaskan Larangan Tarian Erotis dan Atur Sound System

BBANYUWANGi, Actanews.id  Dalam upaya menjaga ketertiban dan nilai-nilai budaya dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI, Kasdim 0825/Banyuwangi, Mayor Kav Suprapto, menghadiri rapat koordinasi (rakor) sosialisasi karnaval, pawai budaya, dan penggunaan sound system di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (26/7/2025).

Bertempat di Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, rakor tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), organisasi masyarakat, tokoh agama, budayawan, serta pelaku usaha sound system. Rakor ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting demi menjamin pelaksanaan kegiatan berlangsung tertib, aman, dan berkarakter.

Salah satu poin utama yang disepakati adalah tema karnaval yang wajib mengangkat nilai-nilai perjuangan kemerdekaan, pelestarian budaya lokal, dan inovasi generasi muda. Penampilan yang tidak sesuai tema, apalagi yang menyimpang dari norma agama dan budaya seperti tarian erotis, secara tegas dilarang.

“Pawai budaya dan karnaval adalah ruang ekspresi yang harus menjunjung etika, adat istiadat, serta semangat nasionalisme. Penampilan yang vulgar atau tidak mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa tidak akan ditoleransi,” ujar Mayor Kav Suprapto.

Dalam aspek teknis, penggunaan sound system juga mendapat perhatian serius. Disepakati bahwa setiap peserta hanya diperkenankan menggunakan maksimal enam sap speaker, dengan tingkat kebisingan tidak melebihi 85 desibel. Kendaraan pengangkut sound system juga dibatasi pada jenis pick up untuk menjaga keamanan dan keteraturan di jalan.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas apabila ada pelanggaran terhadap kesepakatan ini. “Kami tidak akan ragu mengambil tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku. Semua pihak sudah menyatakan dukungan, termasuk dari MUI, NU, Muhammadiyah, FKUB, budayawan, hingga pengusaha sound system,” tegasnya.

Rakor ini menjadi bagian dari upaya kolektif untuk memastikan perayaan kemerdekaan di Banyuwangi berjalan semarak tanpa mengabaikan nilai-nilai etika, kenyamanan publik, dan keamanan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *