BANYUWANGI, Actanews.id – Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) PC-1325 Banyuwangi menandai usia ke-47 dengan menggelar tasyakuran di Aula Sidqi Maulana, Pondok Pesantren Adz-Dzikra, Jumat (12/9/2025).
Berbeda dari perayaan seremonial pada umumnya, HUT kali ini dimeriahkan dengan pemotongan 12 tumpeng yang dilakukan serentak oleh seluruh kader. Prosesi berlangsung sederhana, khidmat, dan sarat kebersamaan.
Ratusan anggota dari pengurus cabang hingga rayon se-Banyuwangi turut hadir bersama sejumlah tokoh lintas ormas. Turut hadir pula Ketua Umum Persatuan Wartawan Fast Respon Counter Polri, Agus Flores, serta jajaran Dewan Penasehat GM FKPPI Banyuwangi.
Acara diawali dengan santunan anak yatim oleh Ketua GM FKPPI Banyuwangi, KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H., didampingi AKBP (Purn) H. Sujarwo selaku Dewan Penasehat sekaligus Ketua PP Polri Banyuwangi. Rangkaian kegiatan berlanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GM FKPPI yang meneguhkan identitas nasionalisme organisasi ini.
Dalam sambutannya, Ir. Achmad Wahyudi menegaskan bahwa HUT ke-47 bukan sekadar rutinitas, melainkan momentum meneguhkan komitmen kebangsaan.
“GM FKPPI adalah rumah kebangsaan. Di usia ke-47 ini, kami meneguhkan komitmen menjaga persatuan, memperkuat militansi, dan hadir aktif di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menafsirkan angka 47 sebagai simbol perjuangan: angka 4 melambangkan kekokohan, sementara angka 7 merepresentasikan kesempurnaan ciptaan Tuhan.
“Maka 47 adalah simbol perjuangan yang kokoh dan mulia. Solid, kuat, dan militan bukan sekadar jargon, tapi karakter yang harus melekat dalam diri kader,” tambahnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat GM FKPPI Banyuwangi, AKBP (Purn) Sujarwo, menekankan makna pekikan khas organisasi: Solid, Kuat, Militan.
“Solid berarti kokoh dan tak mudah dipecah. Kuat adalah kemampuan bertahan dalam tekanan. Militan adalah semangat juang tanpa lelah demi tujuan bersama. Tiga kata ini harus menjadi identitas kader GM FKPPI,” ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum PW Fast Respon, Agus Flores. Ia menilai GM FKPPI Banyuwangi konsisten menjaga tradisi kebangsaan dan menyampaikan salam dari Kapolri untuk KH. Ir. Achmad Wahyudi.
“GM FKPPI harus tetap jaya. Saat ada upaya mengadu domba TNI-Polri, kita berdiri di depan untuk menjaga persatuan,” tegas Agus Flores.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua GM FKPPI bersama Dewan Penasehat, disusul pemotongan 12 tumpeng lainnya oleh seluruh kader. Suasana semakin hangat dengan alunan musik, termasuk lagu “Jogja Istimewa” yang dilantunkan dengan lirik baru “GM FKPPI Kowe Pancen Nomor Siji.” Bahkan KH. Ir. Achmad Wahyudi turut membawakan lagu “Suci Dalam Debu” yang sarat pesan spiritual.
Doa penutup dipimpin oleh Gus Bangkit Maulana, menandai berakhirnya rangkaian HUT ke-47 GM FKPPI Banyuwangi dengan penuh haru dan rasa syukur.
Dengan mengusung tema “Semangat Baja Untuk Indonesia”, GM FKPPI menegaskan diri sebagai garda pewaris nilai perjuangan TNI-Polri sekaligus penjaga Pancasila dan NKRI. Momentum ini menjadi pengingat bahwa di tengah derasnya arus zaman, GM FKPPI tetap konsisten menjaga kebersamaan, memperkuat militansi, dan meneguhkan komitmen kebangsaan. (rag)
Sumber: Biro Publikasi dan Dokumentasi GM FKPPI Banyuwangi