banner 728x250

Etape Pamungkas TdBI 2025: Tanjakan “Neraka” Ijen Siap Lahirkan Juara Baru

BANYUWANGI, Actanews.id  – Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 memasuki etape terakhir, Kamis (31/7/2025), dengan lintasan yang dijuluki “tanjakan neraka” di Gunung Ijen. Etape pamungkas ini diyakini akan menjadi penentu lahirnya juara baru dalam balap sepeda internasional bergengsi yang terdaftar dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) tersebut.

Start dimulai dari RTH Maron Genteng dan finish di Paltuding, Gunung Ijen, sejauh 150 kilometer. Para pembalap menghadapi tiga tanjakan berat dari kategori 4 hingga hors categorie (HC), yang dikenal sebagai tanjakan tersulit di Asia.

Tanjakan pertama berada di KM 43 wilayah Songgon (kategori 4) dengan gradien 7 persen, disusul tanjakan kedua di Kalibendo (KM 132,1) dengan gradien 10 persen (kategori 3). Tantangan sesungguhnya hadir di tanjakan Jambu-Paltuding sepanjang 14,4 km dengan gradien ekstrem 23 persen, yang masuk kategori HC.

Nicolo Pettiti dari Swatt Club, peraih jersey polkadot (raja tanjakan) hingga etape ketiga, menjadi unggulan kuat. Ia mengaku siap tampil habis-habisan bersama timnya demi mempertahankan keunggulan. “Etape ini sangat berat, tapi juga paling penting. Kami akan berjuang maksimal,” kata Pettiti.

Meski demikian, pesaing berat menanti. Pembalap seperti Elliot Cshultz (Victoire Hiroshima), Benjamin Prades Reverte (VC Fukuoka), dan Thanakhan Chaiyasombat (Thailand Continental) siap menyalip. Tim Roojai Insurance Thailand juga tak bisa diremehkan, apalagi dilatih Peter Pouly, juara umum TdBI tiga kali.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyebut tanjakan Ijen sebagai rute legendaris dan paling ditakuti pembalap. “Etape ini butuh stamina ekstra. Sampai jumpa di finish Ijen,” ucapnya.

Dengan rute penuh tantangan dan persaingan ketat, etape ini dipastikan menjadi penentu siapa yang pantas menyandang gelar juara TdBI 2025. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *