Banyuwangi, Actanews.id – Semangat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M mewarnai kegiatan Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi. Rabu malam (17/9/2025), RKBK menggelar diskusi publik bertajuk “Merajut Wawasan Kebangsaan dan Harmoni Lintas Agama: Menjaga Kondusivitas Banyuwangi di Momentum Maulid Nabi”.
Acara ini menghadirkan perwakilan unsur Forkopimda Banyuwangi dan berbagai tokoh penting. Hadir Kepala Bakesbangpol, T. Agus Mulyono, mewakili Bupati Banyuwangi, Kasat Binmas Kompol Toni Irawan mewakili Kapolresta, Kasi Pidum Agus Hariyono mewakili Kajari, Kapten Andoko mewakili Dandim 0825, Kapten Rianto mewakili Danlanal, Solihin mewakili Kepala Lapas Banyuwangi, Ketua FKUB H. Nur Khozin, serta sejumlah pejabat instansi terkait dan akademisi.
Beragam audiens juga turut hadir, mulai dari tokoh lintas agama, akademisi, mahasiswa, komunitas pemuda, perwakilan SKPD, hingga Ketua PGRI Banyuwangi, Akung Sudarman. Suasana diskusi berlangsung cair dengan semangat kebersamaan dan keterbukaan.
Dalam sambutannya, Agus Mulyono menegaskan pesan Bupati Ipuk Fiestiandani tentang pentingnya menjaga kerukunan sosial di tengah keberagaman Banyuwangi.
“Banyuwangi adalah rumah besar dengan keragaman budaya, agama, dan suku. Tugas kita bersama adalah menjaga kondusivitas agar daerah ini tetap aman, damai, dan terus maju. Mari kita perkuat sinergi lintas elemen masyarakat demi masa depan Banyuwangi yang lebih baik,” ujarnya.
Acara mencapai puncaknya dengan pembacaan deklarasi bersama oleh Zacky Zagarino, mahasiswa Poliwangi sekaligus Ketua Alumni MAN 1 Banyuwangi. Deklarasi menegaskan tiga komitmen utama: menjaga kerukunan lintas agama dan budaya, menolak provokasi dan ujaran kebencian, serta mendukung Forkopimda bersama masyarakat dalam menciptakan Banyuwangi yang aman, damai, dan sejahtera.
Ketua RKBK, Hakim Said, SH, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sebatas seremoni.
“Diskusi publik ini adalah momentum untuk menyatukan komitmen bersama, agar Banyuwangi tetap aman, tentram, dan damai,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan tausiyah oleh Rektor Universitas Bhakti Indonesia, Dr. Haya, dan doa oleh KH. Ikrom Hasan.
Ratusan undangan hadir dalam forum ini, termasuk Forpimka Banyuwangi, Ketua KKMA H. Saeroji, MPd, KKMTsN Banyuwangi, tokoh pondok pesantren, komunitas peternak lebah madu, Sedulur Terapis Blambangan (STB), hingga Komunitas Banyuwangi Creative Market (BCM).
Dengan semangat Sinergitas 3KO — Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi — diskusi publik RKBK menjadi wadah strategis untuk memperkuat kebangsaan sekaligus merawat harmoni lintas agama di Banyuwangi. (Ilham)