banner 728x250

Didukung Austria dan Uni Emirat Arab, Banyuwangi Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton per Hari

Banyuwangi, Actanews.id  –  Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan kembali mendapat dukungan internasional. Melalui program Banyuwangi Hijau, akan segera dibangun tiga fasilitas pengolahan sampah dengan total kapasitas 260 ton per hari. Proyek ini didukung oleh Pemerintah Austria dan Uni Emirat Arab (UEA).

Kesepakatan pendanaan proyek ini telah ditandatangani pada ajang World Governments Summit 2025 di Dubai pada 12 Februari lalu. Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan Pemerintah UEA, Clean Rivers, dan pelaksana program Banyuwangi Hijau, serta disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Beberapa waktu lalu, tim dari Clean Rivers telah melakukan kunjungan lapangan ke Banyuwangi untuk meninjau langsung program pengelolaan sampah yang sudah berjalan sebelum mereka memulai tahap implementasi,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (14/5/2025).

Ipuk menjelaskan bahwa pembangunan akan meliputi satu fasilitas Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di Kecamatan Purwoharjo dan dua unit Stasiun Peralihan Antara (SPA) di lokasi lainnya. Ketiga fasilitas ini ditargetkan dapat mengelola hingga 260 ton sampah per hari. Pembangunan akan dimulai akhir Mei dan diluncurkan secara resmi oleh delegasi Austria dan UEA.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, menyebut bahwa proyek ini merupakan kelanjutan dari upaya panjang Banyuwangi dalam menangani persoalan sampah. Sejak tahun 2018, Banyuwangi telah menjalankan berbagai inisiatif melalui Project Stop, yang berhasil mendirikan dua TPS 3R di Muncar dengan kapasitas gabungan 18 ton per hari dan melayani 10 desa.

Selanjutnya, pada fase pertama Banyuwangi Hijau, dibangun TPS 3R berkapasitas 84 ton per hari di Desa Balak, Kecamatan Songgon. Fasilitas ini telah mencakup pelayanan untuk 46 desa di tujuh kecamatan.

“Fase dua dan tiga akan segera diluncurkan. Fase dua didukung Borealis Austria, sementara fase tiga oleh Clean Rivers dari Uni Emirat Arab. Peluncurannya dijadwalkan pada 22 Mei mendatang,” jelas Dwi.

Deputy Program Manager Project Stop, Prasetyo, menjelaskan bahwa fasilitas TPS 3R di fase dua akan dibangun di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dengan kapasitas 160 ton per hari dan menjangkau 37 desa di delapan kecamatan.

Sedangkan pada fase tiga, dua unit SPA akan dibangun masing-masing dengan kapasitas 50 ton. SPA merupakan titik pengumpul sampah sementara sebelum dibawa ke fasilitas pengolahan akhir, dan akan mencakup wilayah-wilayah yang belum terlayani pada fase sebelumnya.

“Dengan ketiga fasilitas ini, pengelolaan sampah di Banyuwangi akan semakin terintegrasi dan efisien. Total kapasitas pengolahan akan mencapai 260 ton per hari, mencakup sebagian besar wilayah Banyuwangi,” tambah Prasetyo.

Program ini diharapkan mampu menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan yang tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui ekonomi sirkular.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *