banner 728x250

Bupati Ipuk Gelar Rembuk Disabilitas, Rumuskan Solusi Bersama untuk Banyuwangi Inklusif

BANYUWANGI, Actanews.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Rembuk Disabilitas sebagai wujud komitmen mewujudkan daerah yang ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Forum tahunan ini dipimpin langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Senin (15/9/2025).

Dalam rembuk tersebut, perwakilan penyandang disabilitas menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari ketersediaan transportasi publik yang ramah difabel, penyediaan alat bantu, hingga keterlibatan aktif kelompok difabel dalam kampanye kesehatan.

“Kami ingin agar disediakan transportasi publik yang ramah difabel. Kami juga berharap agar pemkab lebih banyak memberikan alat bantu bagi teman-teman disabilitas, serta dilibatkan dalam kampanye kesehatan bersama,” ungkap Bibit, perwakilan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) yang berprofesi sebagai guru.

Bupati Ipuk menegaskan, rembuk ini merupakan bagian dari upaya memperkuat status Banyuwangi sebagai Kabupaten Inklusif. Meski di tengah keterbatasan anggaran, pihaknya berkomitmen agar kebijakan pembangunan selalu berpihak pada kelompok disabilitas.

“Kami berkomitmen agar fasilitas di Banyuwangi bisa melayani semua teman-teman disabilitas. Intinya kita perlu kolaborasi dan saling mengingatkan,” kata Ipuk.

Lebih jauh, Ipuk menyampaikan bahwa Pemkab tengah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) untuk menjamin hak-hak penyandang disabilitas. Bahkan, jika memungkinkan, regulasi tersebut akan ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

“Terima kasih atas saran-saran dari teman-teman disabilitas. Semoga Banyuwangi semakin ramah untuk semua kelompok,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo menyebutkan bahwa rembuk tahun ini membahas lima isu utama, yaitu kesehatan, pekerjaan, sosial, pemberdayaan, dan isu lain terkait disabilitas.

“Teman-teman difabel mengupas lima bidang tersebut dari tiga sisi: persoalannya apa, faktanya seperti apa, dan harapannya seperti apa. InsyaAllah semua akan kami akomodir satu-persatu,” terang Suyanto.

Hasil rembuk ini, lanjutnya, akan menjadi masukan penting dalam penyusunan program pembangunan Banyuwangi ke depan agar lebih berpihak pada kelompok disabilitas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *