BANYUWANGI, Actanews.id – 0 Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah perayaan se-Jawa Timur di Pantai Grand Watu Dodol (GWD) pada Rabu (05/06/2024). Acara ini dipilih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkat berbagai program lingkungan hidup yang telah diterapkan di Banyuwangi.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan pelajar, warga, dan penggiat lingkungan hidup, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun, Kepala Bakorwil V Jember, Fadjar Prijantoro, dan Vice President Department Lingkungan PT Petrokimia, Liliek Harmianto, memulai acara dengan penanaman simbolis 250 pohon cemara laut.
“Pohon cemara laut ini mampu menyerap karbon hingga 394 kg karbondioksida per tahun, yang merupakan langkah penting dalam upaya pengurangan emisi dan mencapai target net zero emission pada 2050,” jelas Bupati Ipuk dalam sambutannya.
Bupati Ipuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum memperbaiki perilaku dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. “Kita hanya punya satu bumi, mari kita jaga bersama. Mulailah dari diri sendiri dan tularkan kepada orang di sekitar kita,” tegasnya.
Selain penanaman pohon, Banyuwangi juga fokus pada pengolahan sampah berbasis sirkular dengan terus menggalakkan pendirian tempat pengolahan sampah terpadu 3R. Bahkan, tiga TPST di Banyuwangi telah mampu mengolah sampah menjadi bahan RDF untuk bahan bakar industri semen.
Acara ini juga diisi dengan pelatihan budidaya terumbu karang dan lobster yang diikuti ratusan warga. Pelatihan ini bertujuan untuk menjaga ekosistem laut dan melibatkan komunitas wisata setempat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun, menambahkan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia dilakukan serentak di seluruh daerah. “Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah karena program-program lingkungannya yang progresif,” ujar Marbun.
Ia juga menekankan pentingnya mencapai emisi nol bersih, sesuai dengan kesepakatan Paris 2015, di mana Indonesia menargetkan untuk mencapainya pada tahun 2050. “Hari ini, kita tanam 250 pohon cemara udang di Pantai Grand Watudodol sebagai bagian dari upaya tersebut,” tutupnya.
Dengan berbagai upaya ini, Banyuwangi menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam.














