Actanews.id – SMP Negeri 2 Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi kembali menegaskan komitmen dalam mendidik generasi unggul melalui Program SOBAT (Sekolah Orang Tua Hebat). Program ini akan direilis oleh Ibu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani pada tanggal 20 Mei 2024 mendatang. Sebagai persiapannya, pada hari Selasa (14/5/2024) pukul 08.00 WIB, SMPN 2 Rogojampi mengadakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi Menjadi Orang Tua Hebat untuk Anak-Anak Hebat”.
Komitmen sekolah ini tidak hanya fokus pada sisi akademik, tetapi juga pada pembinaan karakter serta peran orang tua dalam mendukung proses pendidikan anak. Program ini akan dilaksanakan setiap minggu selama 16 kali pertemuan, di mana sekolah mengundang para orang tua untuk berpartisipasi aktif.


Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman, dukungan, dan bimbingan kepada orang tua dalam memainkan peran yang lebih efektif dalam pendidikan anak-anak mereka.
SOBAT, singkatan dari Sekolah Orang Tua Hebat, merupakan langkah konkret dalam menghadapi evolusi pendidikan di era digital. Program ini tidak hanya memfasilitasi pertukaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mendidik anak, tetapi juga membangun komunitas yang saling mendukung dan menguatkan.
Sebagai inovasi dari dinas pendidikan, SOBAT merupakan bentuk kemitraan antara satuan pendidikan dan orang tua. Program ini menyasar berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Dilaksanakan secara tatap muka selama 16 pertemuan, SOBAT mengadopsi pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi) dan fleksibel dalam pelaksanaannya, baik secara offline, online, maupun kombinasi keduanya.
“Kami mengundang tidak hanya ayah dan ibu siswa, tetapi juga wali murid dan siapa pun yang peduli dengan pendidikan dan pengasuhan anak,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Rogojampi, Marhenyantoro, SPd, SH, MM.
Hj.Wiwik Sri Sunarsih, sebagai pemateri dan penanggung jawab BK, menjelaskan bahwa berbagai topik penting akan dibahas tuntas dalam acara ini. Mulai dari komunikasi efektif dengan anak, pemahaman tentang perkembangan anak sesuai usia, hingga strategi mendukung keberhasilan akademik dan non-akademik para siswa.
Melalui diskusi, workshop, dan sesi tanya jawab interaktif, para orang tua diberikan wawasan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan positif dalam pendidikan anak-anak mereka. Harapannya, kegiatan ini juga menjadi forum bagi para orang tua untuk saling bertukar pengalaman, ide, gagasan, dan dukungan.
Dengan membangun komunitas yang solid antara pihak sekolah dan keluarga, diharapkan tercipta lingkungan pendidikan yang holistik dan inklusif, di mana setiap anak didorong untuk mencapai potensi maksimalnya. Wiwik menambahkan bahwa melalui acara ini, tidak hanya diharapkan terbentuk anak-anak yang cerdas secara akademik, tetapi juga hubungan yang kuat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi masa depan yang tangguh dan berintegritas.
“Sebuah kerja sama membangun dan mengembangkan generasi masa depan yang tangguh dan berintegritas,” pungkasnya.














