banner 728x250

Kemenkumham Jawa Timur Diminta AMI Untuk Memperbaiki Kinerja Pada Bidang Lapas

Surabaya, actanews.id  – Aliansi Madura Indonesia (AMI) Surabaya, menggelar aksi demonstrasi di kantor Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) di Surabaya Jawa Timur,  pada Selasa (9/1/2024), untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan bidang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang dinilai belum membaik.

Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, dalam pendapatnya  mengatakan bahwa, terdapat peredaran narkoba, pungutan liar (pungli), dan penggunaan ponsel di dalam lapas, yang diduga melibatka peran aktif oknum petugas sipir.

Ia mengungkapkan kasus di Lapas Pemuda Madiun yang melibatkan seorang bandar narkoba dengan inisial ERW, yang diketahui menjual barang-barang terlarang tersebut.

“Barang-barang tersebut bisa masuk ke dalam Lapas ketika setiap orang yang berkunjung harus melewati proses pemeriksaan yang sangat ketat, tidak mungkin barang-barang tersebut bisa masuk tanpa peran aktif dari oknum sipir,” ujar Baihaki Dalam orasinya.

Selain itu, Baihaki juga merinci kebobrokan yang terjadi di Lapas Narkotika Pamekasan yang melibatkan kepemilikan dan penggunaan ponsel, pungli, dan peredaran narkoba.

“Mendapat informasi dari narasumber yang merupakan mantan narapidana di sana, saya telah memastikan sendiri dengan menghubungi orang-orang saya di dalam lapas. Mereka semua membenarkan keberadaan ponsel dan narkoba di dalam lapas,” tandas Baihaki.

Setelah menyampaikan orasinya di depan kantor Kemenkumham Jatim, perwakilan AMI diundang untuk memberikan aspirasi mereka kepada pihak terkait.

Tjahja, Kabid Keamanan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Jatim, menerima laporan dari AMI dan menyatakan bahwa data yang diberikan akan segera ditindaklanjuti. “Jika ditemukan bukti yang valid, sanksi akan diberikan dengan tegas,” ucap Tjahya.

Kementerian Hukum dan Ham diminta agar segera menindaklanjuti masalah ini dan meningkatkan pengawasan dan penanganan di dalam lapas. Masyarakat berharap agar kebobrokan tersebut segera diatasi demi terciptanya tata kelola keamanan yang baik di dalam lapas yang seharusnya menjadi tempat pembinaan bagi narapidana.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *