banner 728x250

Ritual Seblang Olehsari, Warisan Budaya yang Menghidupkan Tradisi Suku Osing Banyuwangi

Actanews.id – Bertepatan dengan momen libur lebaran, masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, menyelenggarakan Ritual Seblang Olehsari, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Ritual ini, bertujuan untuk mempertahankan dan memperkenalkan berbagai macam tradisi Suku Osing serta budaya yang berada di daerah Banyuwangi secara keseluruhan. Rangkaian acara ini digelar mulai Senin (15/4/2024), bertepatan dengan 6 Syawal 1445 H.

Seblang Olehsari bukan hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan juga merupakan ungkapan rasa syukur dan sarana silaturahmi dalam menjaga keselamatan warga serta menolak bala. Ritual ini dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Osing di Desa Olehsari setiap minggu pertama bulan Syawal, yang di gekar selama tujuh hari berturut-turut, mulai Senin- Minggu (15 -21/4/2024).

Salah satu daya tarik utama dari Ritual Seblang Olehsari adalah penampilan Mystic Dance, sebuah tarian magis yang dibawakan oleh seorang gadis dalam keadaan trance (diluar kendali pikiran sendiri). Penari Seblang haruslah seorang gadis muda yang dipilih secara supranatural dari keturunan para penari sebelumnya. Tarian ini dilakukan selama tujuh hari berturut-turut dengan mata tertutup, dimulai pukul 14.00 hingga menjelang Maghrib.

Dwi Putri Ramadani (20tahun), penari Seblang Olehsari tahun ini, menampilkan tarian seblang dengan lincah di bawah payung agung, mengelilingi pemain musik sambil mengikuti irama tradisional khas Seblang. Sesekali ia akan melemparkan selendangnya pada penonton, pertanda penonton harus ikut menari bersamanya. Ritual ini telah dilakukan selama bertahun tahun, dengan tujuan bersih desa dan tolak bala.

Ritual ini juga melibatkan seluruh warga Desa Olehsari, yang ikut serta dalam selamatan desa sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.

Menurut Joko Mukhlis, Kepala Desa Olehsari, Ritual Seblang diawali dengan memanjatkan doa di makam para leluhur, Ki Buyut Ketut dan Ki Buyut Cili, sebelum melanjutkan prosesi ke arena Seblang.

“Patut disyukuri oleh para pemangku adat, dalam pelaksanaan ritual kali ini, berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun. Proses masuknya roh leluhur pada penari juga bisa dilakukan dengan satu kali pelaksanaan saja. Sehingga tarian Seblang bisa langsung dilaksanakan,” urai Joko.

Ketua Adat Desa Olehsari, Ansori, menambahkan bahwa ritual ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak tahun 1930-an, dan masih terus dilestarikan hingga saat ini.

Taufik Rohman, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, menyatakan kebahagiannya atas kelancaran pelaksanaan Ritual Seblang Olehsari tahun ini, yang semakin menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Ritual Seblang Olehsari terus menjadi salah satu daya tarik utama dalam menjaga kelestarian budaya dan tradisi Suku Osing di Banyuwangi.

“Saya sangat bersyukur ritual adat Seblang Olehsari tahun ini diberikan kelancaran dari tahun ke tahun. Prosesi ritual adat yang begitu sakral ini dapat disaksikan masyarakat secara luas baik warga lokal maupun luar daerah,” tandas Taufik. (I-Triadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *