banner 728x250

Proyek Bronjong Penahan Sepadan Sungai di Muncar Amblas, Agung (Aktivis) Soroti Pengawasan dari Dinas Lemah

Banyuwangi, Actanews.id –  Kejadian menghebohkan terjadi di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, ketika proyek bronjong penahan sungai di sebelah Jembatan Kedungringin-Wringinputih tiba-tiba amblas pada Jumat (15/3/2024) dini hari. Kejadian tersebut mengundang perhatian masyarakat setempat dan memunculkan pertanyaan tentang pengawasan proyek oleh pihak terkait.

Menurut warga setempat, hujan beberapa hari sebelumnya memang terjadi, namun debit air sungai masih dalam kondisi normal. “Meskipun ada hujan, sungai tidak meluap dan kondisinya masih normal, bahkan ada yang masih memancing di sana pada malam hari,” ujar Siti (45), seorang warga setempat.

Penyebab pasti amblasnya bronjong tersebut belum diketahui dengan pasti, namun setelah kejadian, dilakukan perbaikan dengan pemasangan semacam paku/pasak besi.

Kepala Desa Kedungringin – Muncar, Mohamad Syafii, menyatakan bahwa proyek tersebut berasal dari provinsi, namun data-data terkait proyek dirinya tidak mengetahui dengan pasti dan jelas.

“Ini untuk kepentingan warga dan mestinya harus dikerjakan dengan baik.Terkait data, nilai dan tehnis pekerjaan tanyakan langsung ke pihak yang berkepentingan atau bapak Sumail,” katanya.

Agung, seorang aktivis di Banyuwangi mengungkapkan kekecewaannya terhadap lemahnya kontrol dan pengawasan dari pihak provinsi terhadap proyek-proyek seperti ini.

“Kami menduga standar tehnis pembangunan kurang dipenuhi. Proyek-proyek dari Provinsi cenderung  kurang transparan dengan tidak dilengkapi dengan papan nama, yang harusnya menjadi hak publik untuk mengetahui,” ungkap Agung.

“Tentu atas kejadian ini, kami akan menindak lanjuti kepada dinas terkait, agar masyarakat mendapat kejelasan dan kepastian hukum,” tandasnya.

Masalah ini menjadi keprihatian tersendiri bagi masyarakat, sementara pihak terkait diharapkan untuk segera memberikan penjelasan serta memperbaiki sistem pengawasan proyek, agar hasinya dapat dimanfaatkan secara maksmial dan aman oleh masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *