Banyuwangi, Actanews.id – Kodim 0825 Banyuwangi menggelar acara tasyakuran dalam rangka memperingati HUT ke-62 Korem 083/Baladhika Jaya sekaligus syukuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum Jenderal TNI (Purn) Soeharto, Selasa (25/11/2025). Acara yang berlangsung khidmat tersebut dipusatkan di Masjid A. Yani Makodim 0825 Banyuwangi mulai pukul 13.00 WIB.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Salat Dzuhur berjamaah, dilanjutkan pembacaan Surat Yasin, Tahlil, Dzikir Nurul Wathon Al-Hambalangi Wal Khithoh Indonesia, serta doa bersama. Selain mendoakan keselamatan bangsa, doa juga dipanjatkan untuk kemajuan Korem 083/Baladhika Jaya serta para korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Sejumlah tokoh penting hadir pada kegiatan ini, di antaranya Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., Danpuslatpurmar 7 Lampon Letkol Marinir Zainal Arifin Tanjung, M.Tr. Opsla, Mantan Sekda Banyuwangi Dr. H. Ahmad Masduki Suud, M.M., para perwira staf dan jajaran Danramil, Persit KCK, PNS Kodim, hingga prajurit TNI. Hadir pula pengurus Masjid Baiturrohman Banyuwangi, KH. Moh. Ikrom Hasan serta Mursyidul’Am Majelis Dzikir Nurul Wathon, KH. Fathulloh Suyuti Thoha beserta puluhan ulama dan jamaah.
Lantunan dzikir dari Majelis Dzikir Nurul Wathon turut memperkuat suasana religius dan kebersamaan, sekaligus menjadi wujud dukungan spiritual untuk bangsa dan negara.
Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Arm Triyadi Indrawijaya, S.H., M.I.P., melalui Kapten Czi Dulmajid selaku Perwira Tertua, menegaskan bahwa tasyakuran ini menjadi ajang refleksi dan syukur atas perjalanan panjang Korem 083/Baladhika Jaya.
“Tasyakuran ini adalah wujud syukur atas 62 tahun pengabdian Korem 083/Baladhika Jaya. Kita juga mendoakan para korban erupsi Semeru serta mengenang jasa almarhum Jenderal H. Soeharto yang baru dianugerahi gelar Pahlawan Nasional,” ujarnya.
Ketua Umum Jamaah Dzikir Nurul Wathon, Dr. Drs. H. Teguh Sumarno, M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan, kerja keras, dan kekuatan doa.
“Manusia diciptakan untuk beribadah dan berjuang. Jangan menjadi penghambat zaman, tapi jadilah bagian dari solusi,” ungkapnya.
Ia memotivasi prajurit TNI untuk terus berprestasi dan berharap kelak lahir pemimpin nasional dari putra daerah Banyuwangi. Sebagai bentuk dukungan nyata, Teguh Sumarno juga menawarkan beasiswa pendidikan tinggi dengan potongan biaya kuliah 50 persen, bahkan gratis bagi hafiz Al-Qur’an, di UBI Banyuwangi, STIB, atau kampus UNISMAR yang segera diluncurkan.
Selain itu, kampus yang dipimpinnya telah mendapatkan dukungan pemerintah berupa beasiswa penuh S1–S2, termasuk bantuan biaya hidup Rp800.000 per bulan. Ia mengajak anggota TNI yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Dalam tausiyahnya, Mursyidul’Am Majelis Dzikir Nurul Wathon, KH. Fathulloh Suyuti Thoha, mengingatkan pentingnya keikhlasan, solidaritas, dan persatuan dalam menghadapi berbagai ujian bangsa.
“Erupsi Semeru mengingatkan kita untuk saling menguatkan. Doa, kepedulian, dan gotong royong adalah bagian dari ibadah,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto hendaknya dijadikan motivasi untuk terus mengabdi dengan tulus dan bertanggung jawab.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kasdim 0825 sebagai simbol rasa syukur dan harapan agar Korem 083/Baladhika Jaya terus memberikan kontribusi terbaik bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat.














