Gambiran, 18 November 2025 — Upaya menjaga stabilitas produksi pertanian terus diperkuat oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui peran aktif Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam pemeliharaan serta pengawasan saluran irigasi di wilayah binaan. Langkah ini menjadi bagian penting dari program ketahanan pangan nasional yang menempatkan ketersediaan air sebagai faktor utama keberhasilan musim tanam.
Kondisi saluran irigasi yang bersih dan berfungsi optimal menjadi penentu utama lancarnya distribusi air ke lahan pertanian. Tanpa pasokan air yang memadai, petani berisiko menghadapi kegagalan panen, terutama pada masa-masa krusial musim tanam.
“Saluran irigasi adalah urat nadi pertanian kita. Jika alirannya tersumbat, maka hasil panen juga akan terancam. Karena itu, kolaborasi antara petani, instansi terkait, dan Babinsa sangat penting untuk memastikan fungsi irigasi tetap prima,” ujar Hanafi, petugas PPL yang berada di lapangan.
Di berbagai wilayah, para Babinsa terlibat langsung dalam kegiatan gotong royong bersama kelompok tani, mulai dari pembersihan sedimen, perbaikan tanggul, hingga mencegah penyalahgunaan aliran irigasi. Pendampingan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat infrastruktur air.
Sertu Jujik Riyanto dari Koramil 06 Gambiran Kodim 0825/Banyuwangi menegaskan komitmennya dalam memastikan distribusi air berlangsung optimal. “Kami memastikan setiap tetes air dari sumbernya dapat mengalir ke sawah petani dengan efektif. Kami mendampingi petani, memonitor kondisi lapangan, dan siap bertindak cepat jika terjadi penyumbatan atau kerusakan mendadak,” ujarnya.
Melalui sinergi antara Babinsa, petani, dan instansi terkait, diharapkan indeks pertanaman (IP) meningkat dan produksi padi serta komoditas pangan lainnya tetap stabil, bahkan berpotensi surplus. Pemeliharaan saluran irigasi menjadi investasi jangka panjang untuk mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.
TNI menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam sektor pangan, menjadikan Babinsa sebagai motor penggerak ketahanan pangan dari tingkat desa hingga nasional.
