BANYUWANGI, Actanews.id – Semangat nasionalisme dan nilai-nilai kepahlawanan mewarnai pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di SMPN 2 Rogojampi, Senin (10/11/2025). Kegiatan yang berlangsung di lapangan sekolah itu diikuti dengan khidmat oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah.
Upacara dimulai pukul 07.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Hari Pusdika sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, ia mengingatkan pentingnya meneladani perjuangan para pahlawan yang telah rela berkorban demi kemerdekaan bangsa.
“Memperingati Hari Pahlawan tidak hanya dengan ziarah ke makam, tetapi juga dengan memahami sejarah perjuangan bangsa. Dari perjuangan arek-arek Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo, kita belajar arti keberanian dan pengorbanan,” ujar Hari Pusdika dalam amanatnya.
Bendera Merah Putih berkibar megah diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, menghadirkan suasana haru dan penuh semangat. Para petugas upacara tampil unik dengan mengenakan busana bernuansa tempo doeloe bertema pahlawan, menambah kekhidmatan dan kesan mendalam pada peringatan kali ini.
Sementara itu, Plt. Kepala Sekolah SMPN 2 Rogojampi, Pujianto, S.Pd, menyampaikan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum penting untuk menanamkan nilai karakter kepada peserta didik.
“Kita ajarkan nilai-nilai positif kepada anak-anak, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, serta kesadaran akan hak dan kewajiban. Semua itu merupakan bagian dari pendidikan karakter yang harus terus kita tanamkan,” jelas Pujianto.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tema Hari Pahlawan tahun 2025, “Pahlawan Teladanku: Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan,” mengandung pesan agar generasi muda tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga meneruskan perjuangan mereka melalui prestasi, disiplin, dan semangat belajar yang tinggi.
“Semangat pahlawan harus kita maknai dengan terus berjuang melawan kebodohan dan kemiskinan demi masa depan bangsa,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, keluarga besar SMPN 2 Rogojampi berharap semangat kepahlawanan dapat terus hidup di hati peserta didik — sebagai generasi penerus yang tangguh, berkarakter, dan cinta tanah air.
(Ilham)














