BANYUWANGI, Actanews.id — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) resmi meluncurkan delapan inovasi unggulan untuk memperkuat sektor pariwisata dan budaya, Sabtu (19/7/2025). Program ini menandai transformasi layanan publik yang lebih modern, inklusif, dan berdampak langsung pada masyarakat.
Delapan inovasi tersebut mencakup berbagai aspek strategis. Di antaranya, Homestay Naik Kelas untuk peningkatan kualitas akomodasi lokal, Banyuwangi Tourism App sebagai panduan digital wisata, dan E-Ticketing Wisata untuk mempermudah layanan di destinasi unggulan.
Pada bidang budaya, Banyuwangi memperkenalkan SIJAMUWANGI untuk layanan museum daring dan Kartu Induk Kesenian (KIK) sebagai basis data pelaku seni. Inovasi lain termasuk Geotrip, wisata edukatif berbasis geowisata; AMTOMA, strategi promosi anti-mainstream; serta Kelas Kreatif untuk pelatihan SDM ekonomi kreatif.
Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, menyatakan bahwa terobosan ini adalah bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman. “Kami ingin wisata Banyuwangi tak hanya indah, tapi juga berdampak nyata pada ekonomi dan budaya lokal,” ujarnya.
Langkah ini memperkuat posisi Banyuwangi sebagai pelopor wisata berbasis teknologi dan budaya, sekaligus mengedepankan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. (*)