banner 728x250
Sastra  

Dr. Chaironi Hidayat Dianugerahi Inspirator Sastra Kemenag Banyuwangi

Actanews.id – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, menerima penghargaan Inspirator Sastra Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dari Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi. Penghargaan ini diberikan dalam acara bedah buku Hebat Bersama Umat yang berlangsung meriah, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya dalam menginspirasi dunia sastra, terutama di lingkungan Kementerian Agama Banyuwangi.

Selama setahun menjabat, Chaironi dikenal aktif membangkitkan semangat literasi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan siswa madrasah. Latar belakangnya sebagai putra pesantren memberi nuansa religius dalam setiap karyanya.

“Horison adalah petualangan jiwa yang memperkaya pikiran dan hati saya,” ujar Chaironi saat mengenang majalah sastra legendaris yang menjadi inspirasinya sejak muda.

Karya sastra Chaironi yang berjudul Di Sini Tempatku, ditulis tak lama setelah bertugas di Banyuwangi, mengisahkan perjalanan mutasinya dari Besuki ke Banyuwangi. Puisi ini terbit dalam antologi Ketika Kau, Dia, dan Aku Menjadi Kita untuk memperingati Hari Jadi Banyuwangi ke-252. Selain itu, puisi Tuhan, Aku Malu dan Meng-IT-kan Hidup menjadi sorotan utama dalam acara bedah buku tersebut.

Ketua Majelis Kehormatan Dewan Kesenian Blambangan, Samsudin Adlawi, memuji Meng-IT-kan Hidup sebagai karya dengan metafora cerdas yang mengaitkan kehidupan manusia dengan teknologi informasi. “Puisi ini mengemas isu modern dengan bahasa ringan namun sarat makna,” ungkap Samsudin.

Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi, Syafaat, juga mengapresiasi karya tersebut. “Chaironi mampu menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan di era digital. Ini sangat relevan untuk generasi sekarang,” ujarnya.

Di luar sastra, Chaironi dikenal sebagai pemimpin yang mendukung pengembangan literasi. Berbagai program telah digagas, seperti pelatihan menulis untuk siswa madrasah dan ASN, hingga pembuatan ruang baca di Kantor Kementerian Agama Banyuwangi.

“Literasi adalah pintu menuju kebijaksanaan. Dengan membaca dan menulis, kita memahami dunia dan diri kita sendiri,” tutur Chaironi.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata kontribusi Chaironi dalam dunia sastra dan literasi. Sosoknya tidak hanya menjadi pemimpin birokrasi, tetapi juga inspirasi yang menyentuh hati banyak orang. Banyuwangi patut berbangga memiliki tokoh seperti Dr. Chaironi Hidayat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *