Banyuwangi, Actanews.id – Mas Rohim, seorang perupa asal Banyuwangi, memberikan pandangannya terhadap pelaksanaan Pameran Seni Lukis Banyu Kening 2024, yang berakhir pada 7 Desember 2024, dan berlangsung di Gedung Juang 45, Kecamatan Banyuwangi. Meski acara ini berjalan sukses dari sisi pelaksanaan dan kemeriahan, Ia menilai ada beberapa aspek yang masih perlu evaluasi mendalam, terutama dalam hal marketing dan branding.
“Gradasi penurunan terjadi meskipun pameran ini diselenggarakan secara besar. Salah satu poin penting yang harus diperhatikan adalah marketing branding yang kurang maksimal,” ujar Mas Rohim, Minggu (8/12) sore.
Ia menjelaskan bahwa adanya dinamika positif dan negatif yang muncul memberikan dampak terhadap antusiasme masyarakat pada hasil karya lukis. “Terus terang, ada penurunan yang terasa hingga saat ini. Ke depan, pameran ini harus lebih matang, teknisnya diperbaiki, dan benar-benar menjadi sistem yang solid,” tambahnya.
Mas Rohim juga menegaskan bahwa ada beberapa sisi lain yang belum sepenuhnya optimal dalam pameran ini. Salah satunya adalah pengelolaan strategi pemasaran yang dianggap krusial untuk menarik perhatian khalayak luas, baik lokal maupun nasional.
Meski demikian, ia mengapresiasi peran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mendukung kegiatan seni dan budaya. “Pemerintah sudah jelas mendukung, mulai dari menyediakan fasilitas, ruang, hingga pembiayaan. Kami apresiasi pemkab Banyuwangi, berperan sangat positif, hingga rutin mengadakan dan mendukung pameran seni.di Banyuwangi,” ungkapnya.
Mas Rohim berharap evaluasi terhadap pameran Banyu Kening 2024 dapat menjadi pembelajaran untuk penyelenggaraan yang lebih baik di masa mendatang. Ia menegaskan bahwa seni bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga membutuhkan manajemen yang solid agar dapat diterima dan saling berkontribusi luas oleh masyarakat dan mampu membangun citra budaya Banyuwangi.
