banner 728x250

LSP Perkerisan Indonesia Susun Materi Uji Kompetensi 7 Skema Okupasi Baru

Madiun, Actanews.id – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkerisan Indonesia berhasil menjalani evaluasi witness dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada Jumat hingga Minggu, (13-15/9/2024), bertempat di Betarin Vocational School, Madiun.

Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK) untuk tujuh skema okupasi baru yang akan segera diterapkan.

Acara tersebut dihadiri oleh sembilan asesor, tiga staf admin LSP, serta dua Dewan Pengarah, dan secara resmi dibuka oleh Dr. H. Andi Budi Sulistijanto, S.H., Mi.Kom., selaku Dewan Pengarah LSP Perkerisan Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Tradisi dan Keagamaan di Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI). Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya dengan kompetensi tradisi melalui sertifikasi profesional. “Salam Budaya, Bhakti untuk Negeri Tercinta,” serunya di hadapan peserta.

 

Tempat Uji Kompetensi (TUK) Betarin Vocational School di Madiun menjadi saksi lahirnya tujuh skema baru yang sedang diuji. Ini adalah tahapan akhir sebelum skema-skema tersebut mendapatkan persetujuan resmi dari BNSP. Skema okupasi ini mencakup berbagai bidang keahlian dalam perkerisan, seperti pembuat warangka, pembuat hulu, juru krawang, hingga mpu pembuat bilah.

“Proses uji kompetensi dengan tujuh skema baru ini sangat penting dalam memastikan bahwa sertifikasi yang diberikan sesuai dengan perangkat dan peraturan yang berlaku. BNSP juga memberikan arahan untuk terus meningkatkan kualitas uji kompetensi ke depannya,” jelas Dr. Andi, yang akrab disapa Gus Andi.

Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, menambahkan bahwa keberadaan LSP Perkerisan sejak awal telah membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam memastikan profesionalisme di bidang perkerisan. “Kami berharap skema sertifikasi ini nantinya bisa diterapkan di berbagai daerah dan program studi, sehingga semakin banyak tenaga ahli bersertifikasi di bidang ini,” ujarnya.

Agung juga menyampaikan apresiasi kepada BNSP, para asesor, dan pimpinan Betarin Vocational School atas dukungan yang diberikan dalam proses ini. Dengan tambahan tujuh skema baru ini, LSP Perkerisan Indonesia kini memiliki total 29 skema sertifikasi yang siap mendukung calon-calon asesor di masa depan.

“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar. Semoga skema-skema baru ini dapat memberikan kontribusi besar bagi pengembangan, pelestarian, dan profesionalisme sumber daya manusia di bidang budaya perkerisan,” tutup Agung.  (Triad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *