Banyuwangi, Actanews.id – Pada malam Minggu hingga Senin, (22-23/6/2024), suasana mistis menyelimuti Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Ritual Seblang Bakungan, sebuah tradisi turun-temurun masyarakat Osing, kembali dilaksanakan dengan penuh khidmat. Tradisi ini diawali dengan prosesi “Ider Bumi” dan ritual nyekar ke makam Mbah Witri, di mana peserta membasuh muka atau mandi di mata air keramat ‘Sumber Penawar’. Tempat ini diyakini memberikan berkah awet muda, kesehatan, dan keselamatan.
Malam itu menjadi momen bersejarah bagi Mak Isni, wanita 52 tahun yang untuk pertama kalinya menjadi Seblang, menggantikan Mbah Isah yang telah pensiun karena usia dan kesehatan. Isni terpilih bukan hanya karena hubungan keluarganya dengan Mbah Isah, tetapi juga karena kesuciannya sebagai wanita pasca menopause, sesuai dengan syarat tradisi.
Mbah Ackwan, sesepuh dan pawang Seblang Bakungan, menjelaskan bahwa tradisi ini bermula dari kesepakatan antara sesepuh desa Bakungan dan roh-roh gaib yang mendiami hutan Bakung. Roh-roh ini setuju untuk dipindahkan ke tempat lain dengan syarat, upacara Seblang diadakan setiap tahun. Jika dilanggar, desa akan terkena pageblug, atau wabah yang membawa bencana.
Upacara malam itu dimulai dengan gamelan mengumandangkan “Giro” pada pukul 19:30 WIB, mengiringi Mak Isni yang berjalan dengan mata terpejam dan keris di tangan. Di bawah sinar lampu redup dan aroma kemenyan, suasana magis tercipta. Mak Isni, diikuti oleh sesepuh adat, mengelilingi arena, memohon kesehatan, keberkahan, dan keselamatan bagi masyarakat Bakungan dan Banyuwangi.
Ritual ini menarik perhatian ratusan masyarakat dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Egor Danilove, wisatawan asal Rusia, mengaku terpesona dan merinding menyaksikan penari dalam kondisi trance. Amelia Putri, wisatawan dari Jogjakarta, menyoroti semangat gotong-royong yang kental dalam tradisi ini.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut hadir menyaksikan tradisi tersebut. Beliau menekankan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya sebagai bagian dari Banyuwangi Festival (B-Fest) yang tidak hanya mendatangkan wisatawan tetapi juga memperkuat gotong-royong dan pelestarian budaya.
“Bukan sekedar hiburan, tapi juga edukasi untuk melestarikan adat tradisi dan budaya kita,” ujar Bupati Ipuk.
Sejak Jumat (21/6/2024), warga telah mengadakan berbagai kegiatan, termasuk pentas seni dan bazar UMKM, yang menambah semarak ritual Seblang Bakungan. Tradisi ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang kaya, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan identitas masyarakat Osing di tengah arus modernitas.